Senin, 07 September 2020

KONTRIBUSIKU UNTUK TANAH PAPUA

"Trauma Heling di kampung Ayapo Pasca Banjir Bandang di sentani Tahun 2019"
KAMMI (KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA)
###############################

Peristiwa Banjir bandang di Sentani 16 Maret 2019, merupakan tragedi memilukan bagi warga kabupaten jayapura dan sekitarnya.  Sekitar 200 orang meninggal dunia dan sebagian lainnya  di nyatakan hilang akibat terbawa arus banjir.  Kurang lebih 1000 orang warga sentani  memilih mengungsi ke tenpat yang lebih tinggi. Para relawan, ormas,   TNI-POLRI,  dan juga Basarnas terjun langsung ke lokasi bencana untuk saling bahu-membahu mencari korban yang hilang. serta yang luka-luka maupun yang meninggal dunia langusng di larikan ke RSUD Yowari,  RSUD Dian Harapan,  dan juga puskesmas yang terdekat.  Selain itu para relawan yang bekerja sama dengan pemerintah kabupaten jayapura mendirikan posko-posko pengungsian.

 akibat dari banjir bandang ini berdampak langsung pada Naiknya air danau. Masyarakat yang tinggalnya di dekat danau terpaksa memilih mengungsi ke posko pengungsuian akibat rumahnya terendam banjir.  

Pada tanggal 30 maret 2019 teman-teman dari KAMMI membentuk Tim relawan kemanusiaan dan saya juga salah satu di antaranya yang ikut Serta dalam kegiatan kemanusian tersebut.TIM dari  KAMMI pun rapat, kemudian hasil rapat  tersebut membentuk kesepakatan bersama, kami pun ingin mengadakan "Trauma Heling" Dan juga membantu BAMA (Bahan Makanan)  seperti Mie instan,  gula,  beras, telur dan juga pakaian layak pake seperti Baju,  celana,    bantal,  tikar dll.  

Target TIM relawan tentu kepada dua kampung yang terdampak langusng di tengah danau sentani seperti kampung Alepo dan juga ayapo.  Untuk menuju ke sana tim harus bersedia menyewa longboat, kemudian menyeberang melalui danau Sentani. Perjalanan itu kurang lebih memakan waktu 15 menit untuk sampe kesana.  
Sesampainya di dua kampung tersebut, kami pun terkejut karena rumah warga terendam air dan mereka memilih mengungsi ke gereja yang posisinya lebih tinggi dari rumah warga yang berada di dekat  danau.  Anak-anak yang masih kecilpun harus terpaksa merasakan bagaimana peristiwa kelam tersebut yang baru terjadi sepanjang sejarah di kabupaten jayapura.  Mereka terpaksa tidak bisa sekolah karena sekolah mereka terendam air luapan  banjir.  Trauma sudah pasti dirasakan oleh anak-anak dan juga warga dua kampung tersebut. 

Maka, kami pun datang dengan penuh antusias ingin membantu sekaligus memberikan semangat kepada anak-anak agar mereka bisa tetap belajar walaupun dalam kondisi yang terbatas.

Bermain dan tertawa bersama mereka adalah suatu kebahagian tersendiri bagi saya dan juga teman-teman pada saat itu. Tak lupa pula kami membawa buku tulis dan juga bulpen untuk mereka agar  mau belajar. setelah itu kami  tanyakan bagaimana  keadaan mereka,  apa cita-citanya,  dan juga berbagai Game lain kami berikan untuk menghibur mereka seperti Bernyanyi,  bermain,  Mop,  dan juga memberikan semangat untuk mereka agar tetap kuat melewati cobaan ini. Senyum-senyum polos dari mereka membuka hati dan juga pikiran saya. Saya merasa senang bisa berada di tengah-tengah mereka. 
Dari sini saya belajar,  bahwa hidup ini kita tidak sendiri.  Melainkan ada orang-orang di sekeliling kita yang juga membutuhkan uluran tangan kita,  membutuhkan bantuan kita,  dan juga saling tolong-menolong dalam kebaikan.  Masusia adalah makhluk sosial.  Maka sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.  Saya pernah membaca salah satu kutipan dari Bung karno,  dia pernah mengatakan seperti ini : jangan tanyakan apa yang Negara berikan untuk kamu tapi tanyakanlah apa yang sudah kamu berikan untuk negara.  

Ayo.. 
Saya mengajak kepada teman-teman semua untuk selalu berkarya dan juga berkontribusi untuk Negeri.  inilah kisahku,  inilah kontribusiku untuk papua, untuk korban bencana banjir. Untukmu sahabat muda,  yuk kurangi rebahan dan mari sama-sama kita berikan perubahan. 
 

Hormat saya
ISMAIL WERIPANG

Untukmu...

Untukmu... Hati kita buatan Tuhan, bukan buatan Taiwan. Bisa rusak berulang kali, dan bisa betul berulang kali tanpa perlu dibaw...