Rabu, 01 September 2021

Tomang

Tomang


Seiring berjalannya waktu,  pengaruh tas modern sedikit menggeser karifan lokal seperti Tomang.  Pengrajin tangan tersebut lambat laun akan musnah terkikis Jaman apabila kaum milenial, masyarakat,  dan Pemerintah tidak melestarikannya sebagai Ikon daerah yang mendunia seperti halnya noken.  

Sedini mungkin kita perlu melihat bahwa potensi tomang ini harusnya menjadi ikon daerah. Tomang harus terus di lestarikan kepada anak-cucu sebagai bentuk kepedulian kepada kearifan lokal yang sudah menjadi tradisi turun-temurun. Noken kini telah menjadi salah satu warisan dunia,  mungkinkah Tomang akan menyusul? 

Pertanyaan besar ini harusnya menjadi renungan untuk kita semua,  terlebih khususnya masyarakat FakFak dan muda-mudi Baham yang kini ingin berkarya untuk Negerinya.  Tomang sejatinya adalah tas lokal, yang di gunakan untuk mengambil sayur di kebun, panen pala,  mengisi Sirih pinang dan lain-lain. tergantung ukuran dan besarnya.  

Saat ini, dunia tengah bergerak  cepat memasuki Revolusi Industri 4.0. digitalisasi masuk ke setiap bidang kehidupan. Mulai dari sektor budaya,  manufaktur hingga finansial.  Tanpa kualitas yang memadai,  Sumber Daya Manusia yang mumpuni dalam berkarya dan kreatif, sudah bisa di pastikan bahwa kita akan tertinggal di bandingkan negara-negara lain.  

Melihat tantangan Jaman di atas,  maka tak cukup berbekal pendidikan sekolah saja,  bakat yang dimiliki setiap pribadi perlu diasa dan di kembangkan sejak dini.  Termasuk mengembangkan budaya dan kearifan lokal seperti Tomang.  

Jika kita lengah,  maka bersiap-siaplah menuju kepunahan kearifan lokal. Bukan hanya Tomang,  beberapa kearifan dan kerajinan tangan lokal lainnya akan tergerus ke jurang kepunahan. apabila kita tidak benar-benar serius melestarikannya.  

"Nenek Aminah Gwasgwas yang sudah berusia senja adalah salah satu contoh pengrajin tangan lokal yang saat ini tinggal di kampung kinam"  sudah saatnya generasi milenial belajar dan melanjutkannya... 

Ismail weripang

Untukmu...

Untukmu... Hati kita buatan Tuhan, bukan buatan Taiwan. Bisa rusak berulang kali, dan bisa betul berulang kali tanpa perlu dibaw...